Pidato Ketika Lamaran atau Taaruf

Pidato Ketika Lamaran atau TaarufKetika Rasulullah meminang Khadijah binti Khuwailid, paman beliau Abu Thalib menyampaikan pidato, sebagai berikut :

“Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah menjadikan kita sebagai keturunan Ibrahim, keturunan Ismail, berasal dari Ma’ad dan unsur keturunan dari Mudhar. Kita telah dijadikan sebagai pemelihara rumah-Nya (Ka’bah) dan pengatur tanah suci-Nya. Dia telah memberi kita rumah (Ka’bah) yang terjaga, tanah suci yang aman sejahtera dan kita menjadi pemimpin manusia.

Saya harus menyampaikan, sesungguhnya keponakanku ini (Muhammad bin Abdullah), jika dibandingkan dengan lelaki mana pun, maka dia akan lebih unggul darinya. Baik dalam kebaikan, keutamaan, kemuliaan, kematangan berpikir, keagungan dan kehebatan.

Meskipun jika dilihat dari segi harta dan kekayaan, maka dia tidaklah berarti apa-apa. Akan tetapi, harta hanyalah bayangan yang akan sirna, benda yang akan hilang dan pinjaman yang akan dikembalikan kepada pemilik sebenarnya.


Muhammad adalah seorang lelaki yang telah kalian ketahui latar belakang keluarganya. Ia bermaksud hendak meminang Khadijah binti Khuwailid.


Untuk itu, ia memberikan mahar sebesar 20 ekor unta*) yang dipinjam dari hartaku dan akan dikembalikan sebatas kemampuannya, cepat ataupun lambat.


Demi Allah, dia (Muhammad bin Abdullah) akan memiliki peran yang sangat besar dan kedudukan yang agung di masa yang akan datang, maka terimalah pinangannya untuk menikah dengan Khadijah.”


Diriwayatkan oleh Abul Abbas al-Mubarrid sebagaimana dikutip oleh Mahmud al-Mishri dalam “Sirah Shahabiyah Jilid I”


Inilah naskah pidato yang singkat, padat dan menyeluruh. Di dalamnya ada taaruf singkat dari sosok yang melamar kepada keluarga yang dilamar. Di dalamnya tercermin sebuah kewibawaan yang dibalut rapi dengan kejujuran.

WaLlahu a’lamu bishshawab

*) Dalam riwayat lain disebutkan bahwa mahar yang diberikan oleh Rasulullah Saw kepada Khadijah adalah 12,5 uqiyah emas.
Sumber :

kisahikmah.com