SAMBUTAN PEMBUKAAN KEPALA PUSAT KURIKULUM PELATIHAN BAGI PELATIH TINGKAT NASIONAL PENGUATAN METODOLOGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN NILAI-NILAI BUDAYA UNTUK MEMBENTUK DAYA SAING DAN KARAKTER BANGSA

SAMBUTAN PEMBUKAAN
KEPALA PUSAT KURIKULUM
PELATIHAN BAGI PELATIH TINGKAT NASIONAL
PENGUATAN METODOLOGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN NILAI-NILAI BUDAYA
UNTUK MEMBENTUK DAYA SAING DAN KARAKTER BANGSA

Yang kami hormati.....
Ibu dan Bapak sekalian para narasumber dan peserta Pelatihan bagi Pelatih Tingkat Nasional Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa.
Pertama kami sampaikan terimakasih yang sebesar besarnya ibu dan bapak sekalian hadir dalam pembukaan kegiatan Pelatihan bagi pelatih Tingkat Nasional, Penguatan metodologi pembelajaran berdasarkan nilai-nilai budaya untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa.
Para hadirin yang kami hormati
Sejak bergulirnya pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai salah satu program 100 hari Kementerian Pendidikan Nasional pada awal dimulainya Kabinet Indonesia Bersatu ke 2 akhir tahun 2009, maka tidak terbendung lagi keinginan berbagai pihak untuk meneruskan program ini menjadi program nasional. Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat telah menghasilkan Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa 2010-2025. Kementerian Pendidikan Nasional juga telah menyelesaikan Desain Induk Pendidikan Karakter. Berbagai kegiatan di Kementerian Pendidikan Nasional mulai tahun 2010 ditujukan dalam upaya peningkatan pelaksanaan Pendidikan Karakter baik melalui kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya, maupun melalui kegiatan-kegiatan yang baru. Keseluruhannya tersebut adalah dalam upaya melaksanakan program prioritas pendidikan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 yang antara lain mencanangkan perlunya penerapan metodologi pendidikan yang tidak lagi berupa pengajaran demi kelulusan ujian (teaching to the test), namun pendidikan menyeluruh yang memperhatikan kemampuan sosial, watak, budi pekerti, kecintaan terhadap budaya-bahasa Indonesia. Hal ini perlu didukung dan disebarluaskan penerapannya sampai ke satuan pendidikan di seluruh Indonesia.
Balitbang melalui Pusat Kurikulum yang memiliki tanggungjawab untuk membantu sekolah, daerah dan pihak lain dalam pengembangan kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran, memandang perlu untuk melaksanakan pendidikan karakter melalui penguatan metodologi pembelajaran berdasarkan nilai-nilai budaya untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa. Tujuan dari kegiatan penguatan ini adalah penguatan pembelajaran di satuan pendidikan dengan pendekatan belajar aktif serta penguatan konten-konten dalam kurikulum yang mengandung unsur-unsur pendidikan karakter, kreativitas, ekonomi kreatif dan kewirausahaan. Diharapkan dengan kegiatan ini satuan pendidikan memahami bahwa kegiatan pendidikan karakter dilaksanakan tidak harusdengan memasukkan mata pelajaran baru dan juga tidak mempunyai maksud untuk melakukan penggantian kurikulum, tetapi menguatkan konten dan pendekatan dalam kurikulum yang berlaku pada saat ini. Bahkan pendidikan karakter dapat dilaksanakan dengan menggunakan kegiatan-kegiatan yang selama ini telah ada, misalnya Pramuka, kantin kejujuran, lingkungan hidup dsb.
Bapak ibu sekalian yang kami hormati
Sehubungan dengan hal itu maka Pusat Kurikulum perlu bekerjasama dengan berbagai pihak untuk melakukan penyebaran gagasan pendidikan karakter melalui penguatan terhadap pembelajaran yang telah ada dengan melakukan pelatihan kepada pelatih. Salah satu ukuran keberhasilan yang tercantum dalam Inpres no 1/2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010 pada aksi Penyempurnaan Kurikulum dan metodologi pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa adalah terlatihnya 1000 pelatih untuk mendukung satuan pendidikan melaksanakan kegiatan tersebut.
Strategi kami untuk mencapai hasil tersebut adalah dengan melakukan pelatihan kepada lebih kurang 60 orang calon pelatih utama yang akan melatihkan kompetensi yang diperolehnya kepada 940 orang yang lain. Pelatihan pertama kami sebut sebagai pelatihan bagi pelatih tingkat utama sedang pelatihan berikutnya kami sebut sebagai pelatihan tingkat nasional. Ke 1000 pelatih tersebut kami harapkan akan mampu melakukan sosialisasi, memberikan contoh, melakukan pendampingan dan juga pelatihan kepada guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan yang lain agar dapat membentuk sekolah menjadi sekolah yang berkarakter.

Pelatihan pada 940 pelatih kita bagi dalam 16 kelas di 7 region. Masing-masing kelas dipandu oleh para narasumber dan penatar utama yang telah dilatih pada pelatihan utama.
Bentuk pelatihan bagi pelatih tingkat nasional ini adalah pelatihan dan workshop dimana para peserta dan pelatih akan berdiskusi untuk memahami dan memiliki ide tentang pengembangan pelatihan pendidikan karakter, kewirausahaan serta ekonomi kreatif melalui pendekatan belajar aktif yang terintegrasi dalam kurikulum masing-masing satuan pendidikan. Secara khusus akan dibahas pula model pelatihan dengan pendekatan ICARE. Bahan pelatihan telah disiapkan oleh Pusat Kurikulum dengan harapan para pelatih nasional yang telah dilatih akan memperoleh bahan pelatihan untuk bekal mereka. Disamping itu bahan pelatihan ini juga akan menjadi bahan pelatihan berbagai pihak lain yang memerlukan. Pada pelatihan ini peserta juga akan melakukan observasi, wawancara dan berdiskusi dengan sekolah-sekolah di sekitar tempat pelatihan sehingga para peserta akan memiliki wawasan . Pada akhir kegiatan ini kami mengharapkan para peserta membuat rencana aksi untuk dapat menyebarkan ide tentang pelaksanakan pendidikan karakter melalui penguatan metodologi pembelajaran berdasarkan nilai-nilai budaya untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa.
Ibu dan bapak yang kami hormati,
Telah hadir disini para peserta, calon pelatih tingkat nasional dari berbagai instansi, baik dari dinas pendidikan, tim pengembang kurikulum, P4TK, LPMP, dan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Para peserta bersama-sama dengan nara sumber dan pelatih tingkat utama akan bersama-sama melakukan workshop dan pelatihan ini selama lebih kurang 4 hari. Kami mengharapkan pendidikan karakter melalui penguatan metodologi pembelajaran berdasarkan nilai-nilai budaya untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa dapat disebarkan ke berbagai satuan pendidikan, baik negeri maupun swasta, dari pendidikan anak usia dini sampai perguruan tinggi dengan karakteristik dan pendekatan masing-masing.
Sebelum mereka melaksanakan kegiatan tersebut mohon kiranya bapak/ibu dapat membuka pelatihan ini dan memberikan pengarahan kepada para peserta agar kami semuanya dapat melaksanakan pelatihan ini sebaik-baiknya dan pelatihan ini bermanfaat untuk kemajuan pendidikan Indonesia.
Sekian laporan kami. Sekali lagi kami menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi ibu dan bapak sekalian dalam kegiatan ini.
Kepala Pusat Kurikulum
Ttd
Diah Harianti